Oleh : Ustadz Yachya Yusliha di mesjid An-Nur Cicukang RW 09 Binaharapan Arcamanik
Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan menerima sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan penyediaan Alloh Yang Maha Kuasa.
Keyakinan ini membuat seseorang tidak setuju tentang kecil dan sedikit nikmat Allah yang diperolehnya.
Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, ucapkan terima kasih, ucapkan terima kasih, Allah SWT. “Pengakuan ini diikuti oleh Allah melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan yang paling diterima oleh Allah,” kata Kang Erick, sapaan akrabnya, saat mengisi pengajian di , Arcamanik, Bandung, .
Ketiga, syukur dengan tindakan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Allah di jalan dan melakukan yang diridhai-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat, menta’ati aturan Alloh dalam segala aspek kehidupan
Sikap syukur perlu menjadi kepribadian setiap Muslim.
Sikap ini meminta izin untuk diberikan kepada Allah, nikmat dan bantuan yang diperolehnya (manusia).
Dengan syukur, ia akan rela dan puas atas nikmat Allah yang diperoleh dengan tetap meningkatkan usaha guna mendapat nikmat yang lebih baik.
Selain itu, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah merupakan salah satu yang diberikan seorang muslim.
Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Allah, alias kufur nikmat, adalah orang-orang sombong yang pantas mendapat adzab Allah SWT.
Allah telah mengingat hamba-hambaNya untuk mengingat dan bersyukur atas nikmat-nikmatNya:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadaKu, dan bersyukurlah bagiKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.”
Akan tetapi, belum termasuk orang yang bersyukur mendapatkan hamdalah tetapi juga menggunakan rizki Allah untuk maksiat.
“Syukur berasal dari kata syakaro-yasykuru yang berarti mensyukurinya, memujinya atau didukung terima kasih .ada juga yang mengartikan syukur ini adalah lawan yang dilepaskan dari kafaro (tertutup),” paparnya.
Menurut Kang Erick, Muslim kompilasi bersyukur maka syukur itu akan dibuka nikmat lainnya.
Tolak, kompilasi seorang Muslim kufur sungguh melakukan dosa.
“Allah SWT berfirman dalam surat Alqurqan Ibrahim ayat 7 yang berarti Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambahkan (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka siksa-Ku amat sangat pedih,” ucapnya.
Dalam ayat tersebut dinyatakan sebagai kata syukur lawan katanya adalah kufur (memenangkan nikmat).
Syukur konsekuensinya menambah nikmat sedang kufur konsekwensinya adalah siksa.
