Zikruloh …
Tema ini adalah upaya untuk memandu ummat untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan Dzikrullah, sebagai salah satu bentuk pengembangan kepribadian muslim.
Urgensi Tema :
Materi ini dipandang penting untuk dikaji bersama, berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain:
1.Dzikrullah adalah kewajiban setiap muslim. (Q.S. Al-Ahzab (33): 41-42.
2.Dzikrullah adalah kebutuhan setiap muslim untuk ketenangan hati dan kebahagiaan hidup. (Q.S. Ar-Ra’d (13): 28.
3.Dzikrullah memerlukan pemahaman yang benar, penghayatan yang selalu meningkat serta pengamalan yang berkesinambungan.
Pokok-pokok :
1. Pengertian Dzikrullah.
Dzikrullah berarti : Mengingat Allah , menyebut nama Allah, dan juga berarti peringatan Allah (Al-Qur’an).
2. Dzikrullah adalah amal saleh yang sangat mulia. (Q.S. Al-Ahzab (33): 35.
Sabda Rasulullah SAW – Allah Ta’ala berfirman : “ Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepadaKu. Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia menyebut namaKu dalam satu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila ia mendekat kepadaKu sejengkal, niscaya Aku mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepadaKu sehasta, niscaya Aku mendekat kepadanya sedepah. Dan jika ia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), niscaya Aku mendatangnya dengan berjalan cepat”. (H.R. Bukhari & Muslim )
3. Bentuk-Bentuk Dzikrullah :
a. Dzikir dalam shalat
b. Dzikir dalam Haji dan Umrah.
c. Dzikir sesudah Shalat.
d. Dzikir Pagi dan Sore.
e. Dzikir Munasabat (keadaan)
f. Dzikir Tahlil 100 kali sehari.
g. Dzikir Tasbih 100 kali sehari.
h. Dzikir Istighfar 100 kali sehari.
i. Dzikir Shalawat min. 20 kali sehari.
j. Tilawah Al-Qur’an.
k. Dzikir Hauqalah (Lahaula Walaquwwata Illa Billahi).
l. Dzikir Mutlaq (Al-Bagiyat As-shalihat : Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar Lailahaillalah).
4. Pembagian Dzikrullah :
a. Dzikir Billisan (Dzikir dg lidah). Dengan mengucapkan kalimat-kalimat Thayyibah.
b. Dzikir Biilqalbi (Dzikir Dlm hati), Yaitu dengan merenungkan keAgungan Allah pada ciptaanNya.
c. Dzikir Billisan Wal Qalbi (Dzikir yang memadukan antara lisan dan qalbu), lisan yang mengucapkan dan hati yang menghayatinya.
5. Kiat-kiat Penghayatan Dzikrullah :
a. Pemahaman Arti kalimat-kalimat Dzikir.
b. Mengahadirkan keyakinan bahwa Allah sedang melihat dan mendengar kita.
c. Menghadirkan keyakinan bahwa Dzikir yang kita lakukan ini adalah solusi segala problem kita dan rahasia kebahagiaan kita.
d. Menghadirkan rasa cinta kepada Allah, Rasa takut pada murkaNya, rasa harap pada pertolonganNya.
e. Mematuhi aturan-aturan Dzikrullah dan menerapkan Adab-adabnya.
6. Aspek Pengamalan Dzikrullah :
a. Orientasi pada Dzikir yang Ma’tsur (bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah), tinggalkan yang tidak Ma’tsur yang Ma’tsur sudah sangat banyak tidak perlu ditambah dengan yang lain.
b. Programkan peningkatan Dzikir setiap pekan. Tambah dan tambah selalu Dzikir anda. Pasti bahagia.
c. Milikilah min. 1 buku Dzikir yang Ma’tsur, lalu amalkan dengan penuh semangat, sebagai contoh buku kumpulan Do’a dari Al-Qur’an dan As-Sunnah oleh Syaikh Said Bin Ali Al-Qahtaniy.
d. Sangat baik jika kita membiasakan diri untuk Dzikir menjelang subuh, sesudah Subuh, dan menjelang Maghrib.
e. Sangat baik jika kita membiasakan diri untuk selalu dalam keadaan ada wudhu’ karena hal itu sangat kondusif untuk memperbanyak Dzikir dan menyambung hari dengan Allah.
7. Kendala –kendala dzikrullah dan solusionya :
a. Gemar melakukan dosa
b. Terlalu sering lalai (lupa Allah)
c. Sangat sibuk mencari nafkah (kelelahan dan tidak ada waktu).
d. Pengamalan dzikir yang tidak berkhasiat.
e. Sikap arogan, apriori dan fanatisme golongan (hati yang jeras)
Tawaran solusi :
a. Membangun kesadaran akan kelemahan sdan keterbatasan kita sebagai manusia yang sangat bergantung kepada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Pemurah.
b. Membangun keyakinan pada manfaat-manfaat dzikrullah.
c. Membangun kesadaran aka pentingnya renungan-renungan pribadi yang serius dan menghadiri majelis ta’lim yang terpadu.
d. Membiasakan diri untuk memenej waktu yang baik.
e. Memaksakan diri untuk setiap kebaikan, untuk sebuah pembinaan yang positif.
Ingat !! tidak ada perubahan tanpa pemaksaan diri !.
f. Mengingat kematian sebagai upaya untuk membangun kesadaran.
Aplikasi dalam kehidupan sehari hari
Setelah mengikuti materi ini, sangat diharapkan ada berkah Allah yang turun kepada kita semua sehingga kita benar-benar termotovasi untuk mengamalkan hal-hal yang benar dari materi ini. Untuk itu diusulkan program berikut ini :
1. Hadirkan niat Iklash selalu dalam setiap aktivitas.
2. Jauhkan sikap arogan, apriori dan fanatisme golongan. Tolak ukur kebenaran bagi kita hanyalah Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sahih
3. Yakinkan bahwa bacaan Shalat kita sudah sesuai dengan sunnah. Lalu yakinkan bahwa kita sudah menguasai artinya.
4. Mari membiasakan diri untuk menyempurnakan Dzikir Ba’da Shalat.Jangan tergesa-gesa !.
5. Kapan Ada niat untuk berdzikir, lakukan segera, jangan ditunda ! (kecuali pada saat dikamar mandi).
Selamat Berdzikir Ma’tsur. Selamat Berbahagia.
Sukses selalu untuk kita. Amiin.
Wallahu A’lam . Wallahu Muwaffiq. Alhamdulillahi Rabbilalamin.
