بسم الله الرحمن الرحيم
Pengertian Materialisme
Materialisme berarti paham kebendaan, yaitu paham yang mengatakan bahwa: kebahagiaan itu ada pada kekayaan, kemuliaan itu diukur dari harta seseorang, dan kesuksesan yang sebenarnya ialah kesuksesan duniawi.
Materialisme adalah virus aqidah. Materialisme adalah keyakinan, kepercayaan yang membentuk pola pikir dan pola hidup yang bertentangan dengan Islam. Materialisme merusak aqidah islamiyah, melemahkan iman dan mengakibatkan penyakit hati, bahkan kematian nurani. Naudzubillah. QS. Al-Qashas: 79, QS. Yunus: 7-8.
Indikator Materialisme
1) Kemalasan beribadah, berdzikir dan tilawah Al-Qur’an.
2) Kemalasan belajar Islam, dan menghadiri pengajian.
3) Pemikiran dan perhatian kepada urusan dunia, lebih banyak dibanding pemikiran dan perhatian kepada urusan akhirat.
4) Sifat bakhil dan serakah.
5) Sifat dzalim kepada orang lain.
6) Menuntut ilmu untuk kaya.
7) Mengajarkan ilmu untuk kaya.
8) Melecehkan orang shalih.
9) Mengagungkan orang kaya.
10) Menyesali kegagalan duniawi secara berlebihan.
11) Tidak menyesali dosa.
12) Menikmati dosa.
13) Merendahkan orang yang lebih rendah dari sisi harta, pangkat, ilmu, kekuatan, kecantikan dan ibadah.
14) Jarang mengingat mati.
15) Tidak rindu akan syurga, dan tidak takut neraka.
16) Do’a-do’anya hanya do’a-do’a duniawi.
17) Harapan-harapannya hanya harapan-harapan duniawi.
18) Senang bersaing dengan orang lain dalam urusan duniawi, tidak mau bersaing dalam urusan akhirat.
19) Sangat jarang menangis karena bertaubat.
20) Sangat jarang menghadirkan niat ikhlas di hati.
Obat Anti Materialisme
1) QS. Al-Mu’minun: 1-11, QS. Ali Imran: 139, QS. Al-Hujurat: 15, QS. Al-A’laa: 16-17, QS. An-Naazi’at: 37-41.
2) Ucapkanlah: “Hidupku harus kugunakan seoptimal mungkin untuk keselamatanku di akhirat.”
3) Yakinilah: kekayaan, jabatan, ilmu, kekuatan, kecantikan, tidak ada gunanya tanpa rahmat Allah! Tidak ada gunanya tanpa ibadah!
4) Ingat selalu: bagaimana kalau saya mati hari ini? Saya harus taubat sekarang juga! Saya harus beribadah sekarang juga!
5) ber’doa setiap hari: اللهم إني أسألك رضاك والجنة وأعوذ بك من سخطك والنار
6) Membaca sayyidul istighfar setiap pagi dan petang.
7) Memaksa diri untuk lebih dermawan, lebih pemaaf, lebih berakhlak mulia.
8) Mengutamakan shalat jama’ah di masjid lima kali sehari semalam.
9) Memprogramkan peningkatan shalat sunnah.
10) Tiada hari tanpa tilawah al-qur’an.
12) Mengamalkan wirid tahlil, wirid tasbih, wirid istighfar, masing-masing seratus kali setiap hari.
13) Ingat selalu: tidak boleh iri hati kepada orang lain karena dunia!
14) Mengupayakan tambahan, hafalan dzikir dan do’a sehari-hari.
15) Meningkatkan rasa takut berbuat dosa.
16) Menghadirkan niat ikhlas setiap saat
Indikator Kesucian dari Materialisme
1) Rajin shalat jama’ah di masjid, rajin shalat sunnah, shalat tahajjud, shalat dhuha, shaum sunnah.
2) Rajin membaca al-qur’an.
3) Rajin ikut pengajian, membaca buku-buku Islam, bahkan aktif konsultasi.
4) Rajin berdzikir dan berdo’a.
5) Senang membantu orang lain.
6) Pandai menghargai orang lain/ tawadhu.
7) Menangis menyesali dosa setiap hari minimal sekali sepekan.
8) Selalu berniat untuk meningkatkan khusyu’.
9) Selalu merasakan muraqabah.
10) Selalu bersiap untuk mati dan selalu dalam keadaan berwudhu.
11) Menyesali keterlambatan beribadah, perbuatan dosa dan kelalaian.
12) Menjauhi kedzaliman.
13) Menghayati cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Islam, cinta kepada sesama muslim.
14) Mendidik anak menjadi anak shalih.
15) Rajin berda’wah, memberi nasihat/aktif pada lembaga Islam.
16) Tidak membeli perabot yang kurang bermanfaat.
17) Setiap hari bersedekah.
18) Menghayati perjuangan pengembangan kepribadian muslim setiap hari.
19) Senantiasa mewaspadai bisikan syaitan dan cepat mengalahkannya.
20) Menjauhi semua indikator materialisme.
والله الموفق والحمد لله رب العالمين
Oleh: Mudzakkir M. Arif, MA
