Selasa : 3 Desember 2019 / 5 Robiul Awal 1441 H

Kenikmatan Iman

Sesungguhnya nikmat Allah Jalla wa ‘Ala sangat banyak tak terhingga. Sebagaimana firman-Nya,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” (QS. Ibrahim: 34).

Dan nikmat Allah Jalla wa ‘Ala yang paling utama dan paling istimewa yang Dia berikan untuk hamba-hamba-Nya adalah nikmat iman. Inilah nikmat yang paling agung yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7) فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَنِعْمَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Hujurat: 7-8).

Ibadallah,

Dengan keimanan, akan didapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan keimanan akan digapai ketenangan, syahdu, dan kemantapan hati dan jiwa. Dengan keimanan juga diperoleh kenikmatan kehidupan di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Dengan keimanan, surga dan kenikmatan serta anugerah yang begitu banyak di dalamnya dapat diraih. Dengan keimanan akan diperoleh keselamatan dari neraka dan dari adzab yang pedih di dalamnya.

Dengan keimanan, seorang mukmin akan berjumpa dan memandang wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb Yang Mahamulia. Dan ini adalah kenikmatan tersbesar yang diperoleh oleh ahlul iman. Allah berfirman,

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ (22) إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang ditujukan kepada ahlul iman,

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُونَ فِي رُؤْيَتِهِ

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rab kalian, sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Kalian tidak berdesak-desakan dalam memandangnya.”

Nikmat keimanan dan buah darinya tidak terhitung dan tidak terbilang. Bahkan setiap kenikmatan yang kita peroleh, baik di dunia maupun di akhirat merupakan buah dari keimanan kita. Demikian juga setiap kali kita terhindar dari kejelekan dan musibah baik di dunia maupun akhirat itu juga merupakan buah dari keimanan.

Wajib bagi seorang mukmin yang Allah anugerahkan keimanan dan hidayah dengan agama ini untuk menjadi orang yang paling kuat berpegang teguh dengan keimanan, menjaga, dan memperhatikannya, serta memohon kepada Allah Jalla wa ‘Ala agar terus memantapkan keimanannya hingga kematian menjemputnya. Allah Ta’ala berfirman,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).

Diterbitkan oleh Ustadz Yachya Yusliha

Hidup harus lebih baik

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai