Kamis 19 Desember 2019/ 21 Robiul akhir 1441

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
PEMUDA YANG MEMBELA KEBENARAN
Menarik Semangat Pemuda Asyuro Demi Memajukan Bangsa

Saat kita kaji sejarah asyuro maka kita dapati sebagian besar pejuang yang ada di sana adalah para pemuda. Memang ada yang masih sangat muda seperti Ali Asghar, atau cukup tua seperti Habib bin Madzahir, tetapi sebagian besar adalah orang-orang yang masih segar bugar, Abul Fadl Abbas kala itu masih bisa diakses sekitar 35 tahun, Ali Akbar belum melihat 30 tahun ia masih melihat 24 tahun, Ali Zainal Abidin juga masih muda, dia memang tidak jatuh dan syahid di hari Asyuro, tapi perjuangan dia juga tidak ringan, demi ketaatan kepada Imam dan juga ayah beliau, dia tidak mau ke medan perang, dia jadi penyambung lidah Asyuro ke dunia , beliau bersama bibi beliau Zainab menyanyikan srikandi karbala, putra-putra Imam Husain sebagai rata-rata masih muda, begitu juga putra-putra Imam Hasan sebagai yang sedang berada di luar sana syahid berusaha pamannya.
Generasi muda adalah tulang punggung pembangunan bangsa yang selalu sesuai dengan zaman termasuk untuk Indonesia di Era ini. Jika para pemuda bangsa tidak berhak memperhatikan maka tulang punggung akan patah, bangsa itu tidak lama akan hancur. Bangsa Indonesia dari beberapa tahun terakhir dan kedepannya sudah bertekad bulat untuk membangun dan memajukan bangsa, berniat dan juga sudah melakukan langkah-langkah strategis. Dalam waktu dekat pemerintah juga mengatur kepastian untuk melakukan pemindahan pusat pemerintahan, ibu kota akan dipindah dari Jakarta ke Kalimantan. Tepat di mana dulu Majapahit mengubah masa-masa kejayaannya, daerah yang merupakan pusat dari Indonesia dilihat dari sisi geografis.
Temukan nafas dari Asyuro Indonesia juga bisa mendorong para pemuda dengan perjuangan para pemuda di medan Karbala. Para pemuda bisa mengambil semangat tanpa terbendung, semangat yang tidak ciut karena lawan yang mendukung kekuatan sangat dahsyat, sekumpulan pemuda dan beberapa orang tua yang berjuang kurang lebih 73 orang harus berhadapan dengan banyak pasukan yang dilengkapi lengkap Mereka tetap senang untuk membicarakan diri mereka sendiri, mereka tetap percaya kebenaran yang mereka yakini. Membela Imam Zaman yang mereka miliki.Posted byUstadz Yachya Yusliha18 Desember 2019Posted inTak Berkategori
Diterbitkan oleh Ustadz Yachya Yusliha
Tinggalkan komentar
Komentar
Beri tahu saya komentar baru melalui email.
Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.Ustadz Yachya Yusliha. YD1JNI,