manusia dan manusia tidak dapat memilihnya
(musayyar) merupakan keyakinan mendasar seorang
muslim yang akidahnya benar terhadap
kemahakuasaan Allah swt.
Atas dasar inilah, di tengah kondisi mewabahnya
virus corana hari ini, seorang muslim wajib meyakini
bahwa tertularnya seseorang ataupun tidak, itu
semua atas dasar kehendak Allah swt. Dan jika Allah
berkehendak, maka tidak akan seorangpun dapat
jatuh ke dalam suatu bahaya jika telah ditetapkan
bahwa ia akan diselamatkan.
Allah swt berfirman:
لَن
ُل
ق
َ
ع
َ
ا و
َ
َلن
و
َ
م
َ
و
ُ
ا ه
َ
لَن
ُ
ه
َ
الل
َ
َب
َكت
ا
َ
ل م
َِ
ا إ
َ
ن
َ
ِصيب
ُ
ي
ِ
ه
َ
لَى الل
ُوَن )
ن
ِ
م
ؤ
ُ
َكِل ال م
َ
َو
ت
َ
َ لي
ف التوبة: 15)
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami
melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk
kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada
Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51)
Namun, taqdir Allah yang bersifat kauni ini
merupakan suatu rahasia Allah yang tidak bisa
diketahui manusia. Maka atas dasar ini, Allah swt
memerintahkan kita untuk bertawakkal sekaligus
memilih jalan terbaik dalam menghindari setiap
keburukan. Dalam arti, seorang muslim beralih dari
taqdir kauni menuju taqdir syar’i, dengan mengambil
sebab-sebab keselamatan yang dibolehkan oleh

